Bacaan: Matius 14:22-32 "Yesus berjalan di atas air"

Kisah ini seperti sudah menjadi legenda bagi orang Kristen berabad-abad lamanya hingga kini. Yesus berjalan di atas air tengah malam ketika para rasul sedang mengayuh perahu mereka.Detail kisah ini bisa anda baca sendiri, tetapi rasanya perlu memperhatikan dengan seksama beberapa pokok. Bagus kalau kita mulai dengan pertanyaan. Kenapa Yesus tidak naik perahu bersama para murid-Nya? Kalau Dia ingin berdoa (ayat 23) kenapa para murid tidak diikutsertakan? Silahkan anda memikirkan jawabannya. Hemat saya, Yesus bukannya tidak ingin pergi bersama, apalagi menolak untuk berdoa bersama para murid-Nya. Adegan-adegan itu sebenarnya mengungkapkan sesuatu yang lain. Kalau diperhatiakan perikop sebelumnya, Mat.14:13-21 tentang Yesus yang memberi makan 5000 orang, rasanya perintah Yesus agar para murid-Nya mendahului Dia ke seberang mengisyaratkan dinamika hubungan kita, Gereja dengan Yesus dalam ekaristi. Setelah 'dikenyangkan' oleh sabda dan tubuh-Nya, kita beroleh kekuatan untuk diutus. Perahu dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus dan Lukas) biasanya menandakan Gereja. Nah, para murid yang disuruh pergi mendahului Yesus adalah Gereja yang diutus ke tengah dunia.Jadi, para murid sebenarnya tidak sendiri (memang Injil melukiskan bagaimana para murid selalu lamban mengerti kata-kata Yesus). Apalagi Yesus berdoa untuk mereka, untuk Gereja-Nya.
Pokok penting kedua, adalah peristiwa diombang-ambingkannya perahu di tengah laut. Laut juga dalam kisah Injil selalu diasosikan dengan kejahatan...Nah, Gereja diutus untuk menjala, menjaring manusia dari perangkap kejahatan itu. Tugas ini berat, kalau tidak hati-hati,justru bisa terperangkap di dalamnya.Peristiwa ini penting untuk memperlihatkan tugas pokok kita semua di dunia ini, berusaha mencari dan mengenali Tuhan dalam segala peristiwa. Maka dibutuhkan indra, iman dan kehendak yang tajam terasah untuk 'melihat' rupa Tuhan yang sebenarnya, bukan 'hantu' atau gambaran-gambaran yang keliru.
Pokok penting ketiga, adalah pengalaman Petrus, yang dalam keragu-raguan ingin mendapati Yesus yang berjalan di atas air: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu, berjalan di atas air". Pilhan dan sikap Petrus, meski rapuh karena tak berbekal keyakinan yang kuat, layak diteladani. Kita hendaknya tidak putus asa, menemukan dan mendapati Tuhan dalam peristiwa apa pun, bahkan ketika situasi di sekeliling kita bertolak belakang dengan pilihan kita. Perhatikan bahwa, teman-teman Petrus yang lain, mengira Yesus itu 'hantu'. Yuk, mari pergi mendapatkan Yesus dalam segala. Semoga anda tidak berhenti mencari dan memuliakan Dia dalam pekerjaan anda.

Hening......5-10 menit

Pertanyaan Meditasi
1. Kapan hari ini, minggu ini, aku merasa sendiri, mengalami kesepian dan apa yang aku buat berhadapan dengan kesepian itu?
2. Kapan pula hari ini, minggu ini, saya bimbang dan ragu dengan keputusan untuk tetap setia pada kebenaran dan kejujuran dalam pekerjaan dan tugas-tugas saya?
3. Apakah aku berdoa saat mengalami situasi-situasi di atas?
4. Apakah aku hari ini, minggu ini, membantu mereka yang bimbang dan ragu?

Doa: Doakan dan nyanyikan Mazmur 51(berhentilah pada ayat-ayat yang menyentuh hati, perasaan dan pengalaman anda).
salam,
Ronald, s.x.
Yogyakarta, 7/8/07

0 komentar:

Blogger Template by Blogcrowds