Pilihlah Aku jadi Pacarmu!


Bacaan: Lukas 12:49-53 " Yesus Membawa Pemisahan"

Teman-teman ytk.,
Renungan ini tidak bermaksud mengomongkan lirik lagu yang dilantunkan diva kita Krisdayanti yang populer itu. Saya hanya terkesan dengan kata pertamanya: pilihlah. Imperatif atau seruan ini sebenarnya mendatangi hidup kita setiap hari atau paling kurang dan paling sering akrab di mata dan telinga kita. Anda yang tinggal di kota-kota besar, bisa selalu mendapati papan-papan iklan, bilboard dan baliho-baliho lainnya yang berbaris megah menawarkan beragam produk terbaru secara memikat dan kadang menggoda anda untuk berhenti atau menepikan kendaraan anda lalu membeli produk itu. Apapun produknya dan berapapun besarnya papan iklan itu, setiap papan iklan implisit menyerukan kata tadi: pilihlah. Bukan itu saja, tapi : pilihlah aku!
Mimilih yang satu, berarti merelatifkan yang lain atau kasarnya yang lain kurang penting dibandingkan yang kita pilih. Jika kamu memilih Desi menjadi pacarmu, kamu harus merelakan Susi dengan segala kelebihan yang sebenarnya tidak dimiliki Desi. Injil di hari minggu biasa XX ini sebenarnya juga berbicara tentang arti tindakan memilih itu. Yesus datang membawa pemisahan. Artinya, Yesus mesti menjadi pilihan yang khas, beda dan tidak bisa disamakan dengan pilihan lainnya. Yesus mau menyadarkan kita bahwa Dia adalah satu di antara sekian pilihan. Keputusan diserahkan kepada kita.
Bagi Yesus, memillih Dia berarti harus radikal. Dia selalu mengungkapkan kiasan ini "tidak mungkin seorang hamba mengabdi kepada dua tuan. Karena tentu di akan membenci yang satu, dan akan mengasihi yang lain." Memilih Yesus sebagai pedoman dan cara hidupmu berarti hidup seperti Dia. Memilih Dia samahlnya mengatakan yang lain tidak penting. Rasul Paulus bahkan mengatakan bahwa yang lain adalah sampah setelah dia mengenal Yesus.
Yesus datang melemparkan api yang membuat kita 'hiruk-pikuk', membawa 'pertentangan'. Maksudnya, pertama, dengan memilih Yesus dan hidup seperti Dia, kita siap untuk kehilangan banyak hal, mungkin teman, pekerjaan, keluarga, harta benda. Akan tetapi, pada saat yang sama, dia mendapatkan kebahagiaan yang nilainya tidak dapat disamakan dengan semua yang hilang darinya. Pak Rudi, memutuskan untuk tidak memenuhi permintaan atasannya untuk me-mark up laporan keuangan perusahan kepada direksi. Dia rela pangkatnya tidak naik-naik selama beberapa tahun. Akan tetapi, dia selalu merasa bahagia dengan keputusannya. Tidurnya selalu nyaman dan pulas. Orang yang mencintai kebenaran, seringkali menuai musuh. Mereka yang bersekutu dengan kejahatan biasanya punya banyak teman.
Kedua, dengan memilih Yesus, kita siap mengalami pertentangan melawan diri kita sendiri. Karena Yesus menjadi pilihan kita, maka Dialah yang menjadi referensi, acuan dan pedoman yang menilai semua tindakan kita. . Sebab D Apa benar hari ini aku bekerja dengan jujur? Apakah caraku menanggapi rekanku hari ini sesuai dengan cara Yesus atau tidak, penuh kasih dan pengertian atau penuh curiga dan penghakiman? Banyak macam lagi pertanyaan yang bisa diajukan. Pendeknya, Yesus mesti selalu menjadi pertanyaan bagi kita setiap hari.
Tips untuk anda yang sibuk: bagus kalau pertanyaan-pertanyaan serupa dibuat. Misalnya jam 5 setelah kerja anda buat reminder di ponsel anda dengan kalimat "bagaimana dengan Yesus hari ini?". Maksudnya, ini membantu anda untuk merenungkan apa yang anda lakukan selama seharian, sambil menunggu bisa kota atau dalam perjalan pulang.
Semoga anda tetap membuat Yesus menjadi pilihan yang paling mengasyikkan,menjanjikan, membahagiakan di antara pilihan-pilihan yang tengah menjamur di dunia ini. Semoga seperti seruan rasul Paulus kepada orang Ibrani, kita terus berjuang dalam perlombaan ini untuk membawa sebanyak mungkin orang pada Kristus. Sebab Dialah yang menghantar kita pada kebenaran dan kebahagiaan sejati.
Pilihlah Yesus jadi pacar dan pasangan jiwamu.

ronald,s.x.

0 komentar:

Blogger Template by Blogcrowds