Minggu Biasa XIX

Pesta bunda perawan Maria diangkat ke surga adalah perayaan iman yang mentradisi dalam sejarah iman kita sebagai pengikut Yesus. Kita percaya bahwa Maria, karena kesuciannya, langsung mengalami hidup bahagia bersama Allah di surga. Bukan tempatnya mempersoalkan kapan dan di mana peristiwa itu berlangsung, atau apa benar bunda Maria tidak wafat seperti kita. Sebab peristiwa ini bukanlah semata peristiwa historis, tapi peristiwa iman yang terjadi dalam sejarah pengalaman komunitas Gereja perdana. Mereka dari dekat menyaksikan teladan hidup Maria yang setia mengikuti Yesus dan melaksanakan kehendak Allah. Maka, sebenarnya peristiwa ini lebih merupakan pengalaman iman para rasul dan komunitas Gereja perdana. Kita jelas tidak bisa menutut agar pengalaman itu menjadi pengalaman kita, trus kita mau mempersoalkannya. Maria, perempuan Nazareth yang sederhana tapi berhati besar dan murni mengikuti Yesus sepanjang hidup-Nya sejak pertama kali mengatakan ya pada kabar gembira, membawa Yesus mengunjungi Elisabeth, melahirkan, membesarkan hingga menemani-Nya sampai di salib, ketika para sahabat, para rasul dan semua orang yang dekat dengan Putera-Nya lari meninggalkan Dia. Maria, bagai batu karang kesetiaan. Karena kesetiaannya ini, dia suci dan putih. Dan mustahil Allah tidak merangkul dan menyambut dia yang mencintai-Nya dengan setia. Kita merayakan pesta ini,kita merayakan keteladanan Maria agar menjadi milik kita.

Apakah anda setia dengan tugas-tugas anda?
Kapan dan di mana anda hari ini melalaikan tugas dan tanggung jawab anda meski itu kecil dan sederhana?

0 komentar:

Blogger Template by Blogcrowds