Sepertinya sudah menjadi 'hukum' atau atauran tak tertulis untuk meletakkan beberapa lembar uang di atas meja setelah kita meninggalkan sebuah restoran. Uang itu adalah tip bagi pelayan yang menyiapkan meja. Bayangkan betapa repotnya kita, jika di restoran kita harus menyediakan sendiri meja. Tentu, waktu yang mestinya kita pakai untuk bercengkerama dengan keluarga atau rekan kita, habis untuk mencari menu, menghubungi koki lalu menunggu apakah pesanan kita jadi dibuat atau tidak.
saya kira di balik kebiasaan memberi 'tip' bagi pelayan, ada satu keutamaan yang patut terus dipelihara - meski mungkin makin kurang disadari - yakni penghargaan terhadap pelayan serta tugas pelayanan itu sendiri. Sederhananya, pelayan adalah pekerjaan yang membuat orang bahagia, betah, membantu orang lebih menikmati sesuatu entah itu makanan, jasa dan lain sebagainya.
Yesus hari ini, setelah mengeritik cara dan sikap hidup ahli-ahli taurat, mengajarkan arti penting pelayanan. "Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu". (Mat.23:11).
Menjadi terbesar dan menjadi pelayan adalah dua pilihan yang kelihatannya bertolak belakang. Biasanya, kalau menjadi orang besar, orang berada, orang kaya dan terhormat, kita ingin untuk dilayani, ya karena kita penting. Semua kita, tanpa terkecuali, punya keinginan dan kecenderungan untuk menjadi besar, menjadi yang utama. Pendeknya, kita pingin dicintai dan diterima. Dan ini normal.Menjadi tidak normal kalau keingianan itu berlebihan yang ungkapannya bisa dalam kecenderungan untuk menguasai, menuntut atau memaksa dan lupa bahwa orang lain juga butuh diperlakukan sama; orang lain juga butuh dilayani dan dicintai. Maka, menjadi besar pada dasarnya disertai kesadaran untuk menjadi kecil, menjadi orang yang siap melayani dan mencintai sesama dengan seluruh pelayanan kita.
Lalu bagaimana mungkin orang yang melayani disebut 'terbesar'; bahkan lebih besar dari orang yang dilayaninya sendiri? Tentu, Yesus tidak memaksudkan bahwa ajudan presiden lebih besar dari pada presidenitu sendiri atau seorang satpam bank BNI lebih besar dari direkturnya. Yesus tidak bermaksud demikian meski orang-orang itu pekerjaannya adalah pelayanan.Hati-hati.., tidak setiap pekerjaan melayani sungguh-sungguh merupakan pelayanan. Yang dimaksudkan Yesus dengan pelayan adalah orang yang dengan sengaja memilih untuk merelakan waktu, pekerjaan, tenaga dan seluruh hidupnya demi orang lain tanpa syarat (tanpa mau dapat balasan, bukan karena itu kewajiban), tapi orang yang melakukannya karena dia mengalami dicintai dan dikasihi Allah. Maka masuk akal kiranya mengatakan bahwa orang yang melayani dengan cinta sejati adalah orang yang terbesar karena hidupnya tidak 'sempit', 'kecil' akibat terlalu memikirkan diri sendiri; terbesar karena ia membiarkan Allah dan orang lain memperkaya hidup-Nya. 'Kantong' hidupnya sepertinya siap menampung semua rahmat dan kebaikan yang dia terima dari tindakannya mencintai orang lain.
Lebih lagi, kebesaran kita bukanlah semata-mata usaha kita tapi lebih merupakan anugerah atau rahmat istimewa dari Allah. Anugerah itu adalah kebenaran diri kita sebagai anak-anak-Nya. Saya percaya, setiap orang diberi karunia yang sama banyak, meski bentuknya berbeda beda. Tuhan itu adil, Dia memberi kepada semua kita anugerah yang sama. Beethoven yang dikaruniai kejeniusan mendapat anugerah yang sama dengan anda, meski anda tidak dapat bermain musik seperti dia. Anda punya kemampuan lain, misalnya selalu menghibur orang dengan obrolan dan canda anda. Jangan pernah merasa kuatir akan kemampuan anda. Berhentilah membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Pikirkanlah sekarang apa yang anda punyai, apa pun itu. Syukurilah dan mulailah melayani orang lain dengan anugerah itu. Kita hanya bisa mencintai karena kita sudah terlebih dahulu dicintai oleh Allah; bukan hanya dengan mengaruniakan hidup beserta segala kemampuan kita, tapi Dia memberikan anak-Nya sendiri yakni Yesus Kristus. Maka, jadilah pelayan Tuhan. Dan biarkanlah hidup anda terus menjadi kantong yang besar, yang tahan lama menerima anugerah dan rahmat Allah karena anda sudah melayani!
Ronald,s.x.

0 komentar:

Blogger Template by Blogcrowds