Seorang bapak selama lebih dari 25 tahun berjuang membangun ekonomi rumah tangganya dengan prinspip 'gali lobang tutup lobang'. Jika gajiannya di sebuah pabrik kayu habis, dia ngutang ke warung. Terus untuk biaya sekolah anak-anaknya, dia kredit di bank A, lalu uang dari bank itu dia tabung di bank B khusus untuk biaya pendidikan. Dia rela makan nasi bercampur garam asalkan anaknya sekolah. Kalau anaknya minta duit pas lagi 'kering', dia selalu berdoa begini: "Tuhan, nanti aku mau ke rumah sahabatku. Kau mengerti keadaanku. Bantulah aku, kalau boleh Engkau yang duluan mengetuk pintu rumahnya dan pintu hatinya, agar sudi membantuku." Memang, selama 25 tahun, dia mengaku Tuhan tidak pernah mengecewakan dia. Walau pernah ada pengalaman di mana dia beberapa kali telat membayar utang beserta bunganya dari rentenir, tapi lebih banyak dia ditolong. Bahkan beberapa kali, ada yang sama sekali membebaskan hutangnya.
Kisah Injil hari ini mengangkat kembali tema pengampunan. Yesus menggambarkan Kerajaan Allah seumpama seorang tuan yang membebaskan seluruh hutang hambanya. Kerajaan Allah adalah kerajaan pengampunan. Tuhan sudah dari kekal memutuskan untuk mencintai kita tanpa syarat, termasuk mengampuni kita. Maka, pesan injil hari ini tidak lain adalah mengusahakan pengampunan terus menerus. Bayangkan betapa banyak dosa kita, betapa banyak lubang yang sudah kita gali di tanah kerahiman hati Allah dan Dia sudah menimbun lubang-lubang itu dengan belas kasih-Nya.
Saya kemarin di Jkt, tidak sengaja berjumpa dengan seseorang yang pernah punya masalah dengan saya. Memang ingatan tetap ada di kepala saya, tapi toh saya berani ngajak dia ngomong dan foto bareng. saya selalu percaya bahwa sebagaimana saya sudah diampuni, demikian pun saya mesti mengampuni dengan menyambut, menyapa dan merangkul kembali saudara saya itu.
Semoga pengampunan menjadi hadiah terbaikmu hari ini bagi orang lain.

0 komentar:

Blogger Template by Blogcrowds